Baliho Dirusak, Dedy Hamzah dan Riko Djaini Ajak Pendukung Jaga Kondusivitas Pilkada Boalemo

GP Boalemo, 23 Oktober 2024 – Menjelang Pilkada Boalemo 2024, dinamika politik semakin memanas dengan berbagai insiden yang terjadi di lapangan. Pada Selasa malam, 22 Oktober 2024, baliho pasangan calon kepala daerah Dedy Hamzah dan Riko Djaini dilaporkan dirusak di dua kecamatan, yaitu Paguyaman dan Dulupi, tepatnya di Desa Polohungo. Insiden ini menjadi perhatian publik dan memicu beragam reaksi.
Perusakan ini memicu perhatian publik, di mana insiden tersebut dianggap sebagai bentuk ketegangan politik yang semakin meningkat menjelang hari pemilihan.
Menanggapi insiden tersebut, Dedy dan Riko segera menyampaikan imbauan kepada para pendukungnya untuk tetap bersikap tenang dan tidak terprovokasi oleh tindakan destruktif semacam ini. Dalam pernyataannya, Dedy menegaskan bahwa sikap dewasa dan sabar merupakan kunci dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami percaya, pada akhirnya rakyat yang akan menilai mana calon yang terbaik. Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh pendukung untuk tetap fokus pada kampanye yang positif,” ujarnya.
Selain itu, pasangan yang dikenal dengan slogan “Maharaja” ini juga mengingatkan seluruh tim sukses mereka untuk menjadikan perusakan baliho sebagai pelajaran. Mereka meminta agar para pendukung tidak membalas dengan merusak alat peraga kampanye dari pasangan lain.
“Kami menolak segala bentuk kekerasan politik, dan meminta kepada tim dan pendukung untuk tetap menjaga etika dalam berkampanye. Ini adalah kesempatan kita untuk membuktikan bahwa Pilkada Boalemo dapat berjalan secara damai dan demokratis,” tambah Riko.
Dedy dan Riko juga mengajak semua pihak yang terlibat dalam Pilkada, termasuk lawan politik mereka, untuk bersama-sama menjaga suasana demokrasi yang sehat. Mereka berharap agar tindakan provokatif seperti perusakan baliho ini tidak menjadi pola dalam tahapan Pilkada. Menurut mereka, hal semacam ini hanya merusak nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijaga oleh semua pihak, baik dari tim sukses maupun masyarakat umum.
Di akhir pernyataannya, Dedy dan Riko mengisyaratkan bahwa insiden perusakan baliho mungkin mencerminkan adanya kekhawatiran dari lawan politik mereka terhadap semakin kuatnya dukungan untuk pasangan Maharaja. Seiring dengan semakin dekatnya hari pemilihan pada 27 November mendatang, mereka menilai bahwa insiden ini justru memperlihatkan bahwa dukungan rakyat semakin besar.
“Kami yakin, dengan kebersamaan dan kerja keras, rakyat Boalemo akan memilih yang terbaik untuk masa depan daerah ini,” tutup Dedy.