MAHARAJA Utamakan Rakyat, PAHAM Rencanakan Gusur Warga Pentadu Timur dan Barat

GP Boalemo, 8 November 2024 – Pada debat calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boalemo tahun 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2024, pasangan calon Dedy Hamsah dan Riko Djaini yang dikenal dengan sebutan MAHARAJA (Menangkan Dedy Hamsah dan Riko Djaini) tampil dengan visi yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Debat ini memberikan kesempatan bagi kedua pasangan calon untuk menyampaikan program unggulan mereka, menunjukkan komitmen mereka untuk kemajuan Boalemo, serta memperlihatkan pendekatan mereka terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Dalam debat tersebut, Pasangan MAHARAJA menegaskan prioritas mereka pada peningkatan kesejahteraan warga secara langsung. Dedy Hamsah dan Riko Djaini berkomitmen pada pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka memaparkan bahwa rencana unggulan seperti program 10.000 ekor sapi, pupuk dan bibit gratis, serta infrastruktur desa merupakan cara mereka memastikan bahwa setiap masyarakat di Boalemo, terutama masyarakat pedesaan, merasakan manfaat langsung dari kebijakan pemerintah.
“Kami berkomitmen bahwa setiap program yang dijalankan akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Kami lebih memilih untuk fokus pada kesejahteraan warga daripada proyek-proyek besar yang belum tentu berdampak positif bagi masyarakat secara langsung,” ujar Dedy Hamsah
Di sisi lain, Pasangan PAHAM (Rum Pagau dan Lahmudin Hambali) dalam sesi debat ini menekankan kelanjutan pembangunan pelabuhan di Kabupaten Boalemo.
Namun, pasangan MAHARAJA mempertanyakan efektivitas dan relevansi dari pembangunan tersebut. Menurut Dedy dan Riko, meskipun proyek pelabuhan bisa mendatangkan manfaat, kebijakan tersebut tidak seharusnya merugikan masyarakat, khususnya yang berada di Desa Pentadu Timur dan Pentadu Barat. Mereka menilai bahwa program yang memberdayakan masyarakat lokal secara langsung akan lebih berdampak positif dalam mengangkat perekonomian Boalemo.
“Kami mengerti bahwa pembangunan pelabuhan bisa menguntungkan, namun apa artinya jika masyarakat yang terkena dampaknya justru merasa dirugikan? Fokus kami adalah memberikan solusi yang langsung dapat dinikmati oleh warga Boalemo, tanpa mengorbankan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan,” Ungkap Riko Djaini.