Trending

KKN Tematik UNG Edukasi Remaja Pentadu Timur Cegah Bahaya Adiksi Internet

GP Boalemo – KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan sosialisasi tentang bahaya adiksi internet kepada remaja di Desa Pentadu Timur, yang berlangsung di Kantor Desa Pentadu Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya KKN Tematik UNG untuk memberikan edukasi kepada remaja mengenai dampak negatif dari penggunaan internet yang berlebihan, terutama di era digital yang semakin maju saat ini.

Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Remaja Pentadu Timur melalui Program RECAK (Remaja Cakap) untuk Mencegah Bahaya Adiksi Internet pada Anak dan Remaja,” sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Boalemo.

Nirwana Rahman, ketua Panitia kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para remaja tentang bahaya adiksi internet, serta bagaimana cara menggunakan teknologi secara bijak.

“Kami melihat bahwa penggunaan internet yang tidak terkontrol menjadi salah satu masalah utama di kalangan remaja saat ini. Melalui program RECAK, kami berharap para remaja di Desa Pentadu Timur dapat menjadi lebih cakap dalam menggunakan internet, sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan produktif,” ujarnya

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan narasumber dari Dinas Kominfo Kabupaten Boalemo sangat penting, karena dapat memberikan perspektif yang lebih luas tentang penggunaan internet yang sehat dan aman.

“Kolaborasi dengan Kominfo memberikan wawasan tambahan kepada para peserta tentang regulasi dan kebijakan penggunaan internet yang bertanggung jawab. Hal ini diharapkan dapat membentuk sikap yang lebih kritis dan selektif dalam mengakses informasi di dunia maya,” tambahnya Nirwana

Nirwana juga mengharapkan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi dapat terus berlanjut melalui kegiatan-kegiatan lanjutan yang lebih mendalam.

“Kami berharap ke depannya akan ada program-program lanjutan yang lebih intensif, seperti workshop atau pelatihan yang fokus pada peningkatan literasi digital. Dengan begitu, remaja di sini tidak hanya paham akan bahaya adiksi internet, tetapi juga mampu menggunakan teknologi sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri,” harapnya.

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button