Tuntaskan Masalah Listrik, Mikson Yapanto Tekankan Akses 100 Persen pada 2025

GP Gorontalo – Seluruh masyarakat di Gorontalo harus mendapatkan akses listrik yang memadai tanpa terkecuali. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, menegaskan bahwa pada tahun 2025, pasokan listrik di seluruh pelosok provinsi harus terpenuhi 100 persen agar masyarakat tidak lagi mengalami kendala dalam kebutuhan listrik sehari-hari.
Hal ini disampaikan Mikson usai memimpin rapat evaluasi awal tahun bersama jajaran PLN Gorontalo pada Senin (06/01/2025). Dalam rapat tersebut, ia menyoroti perkembangan positif PLN di Gorontalo dengan terbentuknya sejumlah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).
“Kami ingin memastikan bahwa jika ada kendala listrik, masyarakat bisa langsung mendapatkan solusi dari pihak terkait. Jangan sampai warga kesulitan hanya karena urusan administrasi atau kurangnya koordinasi di lapangan,”ujar Mikson.
Sebagai mitra kerja PLN, Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kinerja perusahaan listrik tersebut guna memastikan pasokan listrik yang merata di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo.
“Kami tidak ingin ada wilayah yang masih gelap gulita atau mengalami pemadaman listrik terus-menerus. Semua harus diawasi dan dikoordinasikan agar masyarakat mendapatkan hak mereka atas listrik yang layak,”tambahnya.
Mikson juga menyoroti masih adanya desa-desa yang belum mendapatkan akses listrik secara penuh. Salah satunya adalah Desa Londoun yang membutuhkan penerangan jalan serta Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, yang mengalami keterbatasan listrik meskipun menjadi salah satu destinasi wisata ikonik di Gorontalo.
“Desa Torosiaje seharusnya mendapatkan perhatian lebih karena statusnya sebagai tujuan wisata. Kurangnya pasokan listrik di sana telah berdampak buruk pada usaha kecil serta kenyamanan wisatawan yang sering mengeluhkan pemadaman listrik,”ungkapnya.
Mikson menjelaskan bahwa hampir 1.300 Kepala Keluarga (KK) di Desa Torosiaje masih mengalami kendala listrik, yang menghambat perkembangan ekonomi setempat. Hal yang sama juga terjadi di Desa Pinogu, Kabupaten Bonebolango, yang dihuni sekitar 2.089 jiwa tetapi baru mendapatkan aliran listrik sekitar 85 persen.
“Masih ada desa yang belum mendapatkan listrik secara penuh, seperti Desa Buliide di Kota Gorontalo. Kami akan terus memperjuangkan agar mereka segera mendapatkan akses listrik 100 persen,”tegasnya.
Selain memastikan ketersediaan listrik, Mikson juga mengungkapkan bahwa Provinsi Gorontalo mendapat alokasi program listrik gratis dari Pemerintah Pusat pada tahun 2025.
“Sebanyak 1.550 pelanggan mendapatkan listrik gratis dari pusat, ditambah lebih dari 60 pelanggan dari Provinsi Gorontalo. Kami perlu data lengkap agar bisa melakukan pengawasan agar program ini tepat sasaran,” jelasnya.
Mikson berharap, dengan adanya perhatian serius dari pemerintah dan pengawasan ketat dari DPRD, seluruh masyarakat Gorontalo bisa segera menikmati listrik yang stabil, merata, dan berkualitas.